HAI-Online.com - Mahasiswa KKN Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Dukuh Karang Duwet, Mranggen, Jatinom, Klaten buat inovasi mengolah biji pepaya menjadi kopi.
Peraciknya yakni Frederico Yohanes Weruin.
Ketua KKN UNY Dukuh Karang Duwet, Listia Nur Ramadhani mengungkapkan, sosialisasi pembuatan kopi biji pepaya ini dilakukan karena di desa Mranggen jumlah tanaman pepayanya sangat banyak.
“Konsumsi yang tinggi, yang sering dimanfaatkan daging buah pepayanya, sementara bijinya sering dibuang masyarakat. Padahal biji pepaya punya khasiat yang bagus” ujar Listia dilansir dari laman UNY, Jumat (28/10/2022).
Diharapkan masyarakat sadar pentingnya manfaat dari biji pepaya, mengolahnya lalu dijadikan produk inovatif seperti kopi biji pepaya atau COPAS (COffee from PApaya Seed).
Baca Juga: Mobil Hemat Energi UNY Tembus 544 Km dengan 1 Liter BBM, Jadi Rekor Baru ASIA
Selain itu, pengolahan biji pepaya jadi COPAS ini bisa menunjang perekonomian masyarakat Mranggen dan diharapkan produk ini jadi ikonik desa Mranggen.
Frederico Yohanes Weruin mengatakan, dalam pembuatan kopi biji pepaya, bahan yang dibutuhkan yakni biji pepaya, nampan, wajan, blender, sendok makan dan sendok teh, saringan dan coffee bag.
Cara membuatnya
Cara membuatnya yakni kupas buah pepaya yang sudah matang lalu ambil biji pepaya yang berwarna kehitaman, cuci biji pepaya hingga kulit luarnya terkelupas.
Kemudian letakkan biji yang sudah dicuci di atas nampan lalu jemur di bawah terik sinar matahari selama 2-3 hari hingga kondisi biji kering.
Setelah itu, sangrai dengan api kecil selama ± 10 menit hingga biji pepaya berwarna coklat kehitaman dan memiliki bau yang khas seperti bau kopi.