HAI-online.com - Sebuah stasiun TV di Jepang telah membatalkan jadwal penampilan BTS setelah beredar kabar bahwa salah seorang anggota kelompok K-Pop tersebut pernah mengenakan t-shirt bergambar ledakan bom atom.
Menjelang penampilan mereka yang dijadwalkan di TV Asahi, sebuah foto dari Jimin muncul secara online. Foto tersebut menunjukkan Jimin sedang mengenakan kaos yang menggambarkan serangan bom atom Amerika Serikat yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945 dan merenggut ribuan nyawa.
Kaos itu dicap "penghinaan" oleh beberapa orang, sementara yang lain mengklaim bahwa adanya bendera Korea di kaos tersebut dianggap memuliakan peran bom dalam memicu kemerdekaan semenanjung Korea dari pemerintahan Jepang.
Baca Juga : Konsernya Sukses di London, BTS Disebut Sebagai The Beatles Abad Ke-21
#BTS atomic bomb T-shirtBTS JIMIN recommends nuclear war!He goes against world peace! pic.twitter.com/RXNUnr2w7IKaos yang masih dijual secara online tersebut juga memiliki tulisan “Patriotism Our History Liberate Korea” (Patriotisme Sejarah Kami Membebaskan Korea).— 盛田武 (@haDG94PD0ztNE6d) November 9, 2018
“Sebuah desain kaos yang dikenakan oleh salah satu anggota menimbulkan kontroversi ... kami telah mendiskusikannya dengan label rekaman. Namun, kami memutuskan untuk menunda penampilan mereka kali ini,” konfirmasi TV Asahi dalam sebuah pernyataan.
I can never accept the act that #BTS member wore the atomic bomb T-shirts humanely. The problem is not the relation between Japan and Korea. It's just humanity. pic.twitter.com/x37nZs8pJGBelum jelas kapan foto Jimin mengenakan kaos tersebut diambil, tapi foto tersebut mulai beredar pada bulan Oktober lalu.— 髙橋裕司 (Yuji T) (@YuJett) November 9, 2018
Pembatalan yang dilakukan ini juga terjadi di tengah ketegangan antara Jepang dan Korea yang muncul baru-baru ini.
Baca Juga : Tmago! Anak Band SMA yang Profesional di Industri Musik Indonesia
Awal pekan ini, sebuah pengadilan di Korea Selatan memerintahkan sebuah perusahaan Jepang untuk memberikan kompensasi bagi buruh masa perang yang dilakukan selama pemerintahan Jepang di semenanjung Korea.
Namun Jepang merespon dan mengklaim bahwa kompensasi telah ditetapkan sebagai bagian dari perjanjian yang terkait dengan perjanjian 1965.
Terkait kasus kaos ini sendiri, pihak BTS belum memberikan respon secara langsung. (*)