Setelah diasapi, sarang dipotong dari pohon bro lalu dibawa ke bawah dengan ember. Nah, ini titik mendebarkan juga buat HAI dan rombongan di bawah. Lebah-lebah raksasa mulai berhamburan dan mulai terbang ke sana ke mari. Nyaris aja HAI tersengat sob! Buru-buru dekat asap api biar lebah kabur.
Triknya nih kalau otw disengat lebah, lo jangan panik. Tetap kalem aja lalu jongkok. Perlahan menuju api dan biar diri lo terasapi. Kalau pun tersengat, jangan langsung pukul lebah. Periksa bagian tubuh yang tersengat dan ambil sisa bagian lebah yang masih tersangkut di tubuh. Habis itu, olesi dengan madu.
Kalau para pemburu sih udah kebal sob dengan lebah. Hal itu diungkap langsung oleh Abang yang jadi petani waktu HAI datang. Dia udah jadi nyari madu sejak SD loh kira-kira lebih dari 25 tahun deh.
Menikmati madu hutan di asalnya langsung
Setelah dibawa ke bawah, sarang dibersihkan dan dipisahkan dari bagian lilinnya. Wah mantap sih, waktu HAI coba emang rasanya manis banget sob. Benar-benar alami! Apalagi sensasi makan madu liar langsung dari sarangnya itu loh. Tapi, emang mesti hati-hati, takut nanti ada lebah yang tiba-tiba menyengat.
Menikmati madu hutan langsung di hutanya emang punya sensasi tersendiri. Rasa penasaran ingin terus makan madu dihantui kewaspadaan disengat lebah. Cuma, sebenarnya emang jarang bro kasus sengat lebah.
Madu itu disaring dan dikumpulkan dalam wadah. Nantinya baru diolah khusus di unit pengelolaan Rumadu. Baru deh lo bisa menikmati madu dalam kemasan tanpa pengawet.
"Kita emang sangat sederhana karena maunya yang alami tanpa ada intervensi apa-apa, tapi kita tetap menjaga standar kualitas agar madu layak dikonsumsi," kata Yohannes dari Rumadu.