HAI-ONLINE.COM – Sempat dikritik karena branding yang seolah-olah menunjukkan sebagai merk Jepang, jaringan retail asal China, Miniso Group Holding Ltd meminta maaf dan berjanji akan ubah desain tokonya.
Sebelumnya, Miniso sempat menuai kritik karena diangganp ‘menipu’ konsumen karena banyak mereka yang kecele mengiranya produk Jepang, padahal sebenarnya China.
Dilansir dari laman Japan Times, perusahaan yang berbasis di Guangzhou, China ini telah lama mempromosikan dirinya sebagai perusahaan yang dipengaruhi oleh style Jepang.
Hal ini juga ditengarai karena beberapa karakter Jepang yang tercetak di tas belanja dan dilihat dari bahasa pemasarannya yang sering memakai bahasa Jepang.
Sampai saat ini, Miniso sudah memiliki lebih dari 5.000 toko di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Setelah dikritik oleh netizen asal China karena akun Instagram Miniso Spanyol mengunggah gambar boneka yang salah satunya memiliki desain mirip boneka geisha dari Jepang.
Baca Juga: Miniso Indonesia Buka Lowongan Kerja Bagi Lulusan SMA/SMK yang Sudah Vaksin
Tetapi sebenarnya boneka itu mengenakan gaun qipao, pakaian tradisional China, bukan kimono.
Hal ini disadari pihak manajemen dan Miniso kemudian meminta maaf melalui akun resmi Weibo (media sosial di China)-nya pada Kamis (18/8/2022) lalu.
"Kami menggunakan positioning merkk dan kampanye pemasaran yang salah selama hari-hari awal. Kami merasa menyesal dan bersalah," tulis pihak Miniso.
Mereka juga menjelaskan kalo telah mempekerjakan seorang desainer Jepang sebagai head designer pada tahun 2015 sampai 2018, nggak heran kalo banyak desain mereka yang kelihatan ‘Jepang’ banget.