HAI-Online.com - Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan kabar yang datang dari musisi Justin Bieber. Pasalnya, penyanyi asal Kanada tersebut mengumumkan bahwa dirinya terkena Sindrom Ramsay Hunt.
Hal itu dikabarkan lewat unggahan video berdurasi dua menit di akun Instagram pribadinya pada Jumat (10/6/2022) lalu.
Justin mengatakan bahwa sindrom tersebut menyerang saraf di telinga dan wajahnya. Selain itu, ia juga menunjukan keadaan sisi kanan wajahnya yang nggak bisa digerakan.
Melihat hal tersebut, Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), Martha Kurnia Kusumawardani dr SpKFR(K), ikut berkomentar.
Menurutnya, Sindrom Ramsay Hunt merupakan suatu kumpulan gejala yang disebabkan adanya gangguan pada saraf fasialis yang letaknya dekat telinga dan biasanya muncul pada orang yang pernah cacar air atau terkena infeksi herpes.
“Gejala utamanya adalah wajah menceng, mata dan mulut tidak bisa menutup rapat,” ungkap dr Martha dikutip dari laman Unair.
Perihal wajah menceng tersebut, dr Martha mengatakan bahwa gejala itu terkadang dirasakan secara mendadak.
Biasanya, mereka baru sadar ketika sedang minum dan tiba-tiba sudut bibirnya nggak bisa tertutup rapat, sehingga air minumnya akan mengalir keluar dari sudut mulut.
Baca Juga: 5 Fakta Sindrom Ramsay Hunt, Kelainan yang Diderita Justin Bieber
“Selain itu, pasien juga bisa merasakan gejala-gejala seperti telinga berdenging, hilangnya rasa pengecapan di lidah, mata, nrocoh, juga bisa nyeri telinga,” tambah Staf Medis Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FK Unair tersebut.
Proses penyembuhan Sindrom Ramsay Hunt
Soal proses penyembuhannya,dosen Unair itu mengatakan, Sindrom Ramsay Hunt tetap bisa diobati dan gejalanya membaik.
Biasanya, penderita akan mendapatkan obat antiinflamasi dan vitamin. Selain itu, juga dianjurkan untuk melakukan terapi kepada dokter rehabilitasi medik.
Terapi yang diberikan bisa berupa pemberian modalitas dan terapi latihan wajah.
“Yang dimaksud pemberian modalitas adalah tindakan terapi fisik yang menggunakan alat-alat berupa electrical stimulation maupun deep heating. Tujuan pemberian alat-alat tersebut, selain untuk mengurangi nyeri dan inflamasi yang terjadi, juga membantu meningkatkan kekuatan otot wajah,” pungkas dr Martha. (*)