Hai-Online.com – Penyakit kronis jarang dikaitkan dengan individu berusia muda dan produktif. Padahal, penyakit yang termasuk dalam kategori kronis bisa saja menyerang kelompok usia ini. Salah satunya adalah tuberkulosis atau yang sering disebut TBC.
Buat kamu yang belum tahu, TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Saat ini, penyakit tersebut menjadi masalah serius di Indonesia.
Berdasarkan “Global TB Report 2021” yang dipublikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), estimasi kasus baru TBC di Indonesia setiap tahunnya mencapai 824.000 kasus. Bahkan, Indonesia menjadi negara ketiga dengan jumlah pasien TBC tertinggi di dunia setelah India dan Tiongkok.
TBC perlu menjadi perhatian khusus karena bakteri penyebabnya dapat dengan mudah menular lewat udara. Selain itu, TBC dapat menyebabkan komplikasi, kerusakan paru, hingga merenggut nyawa.
Penyebab dan gejala TBC
Kekebalan tubuh yang kurang baik dan merokok dapat memperbesar risiko terjangkit TBC. Data Infodatin Kemenkes juga menunjukkan sebanyak 68,5 persen pasien TBC didominasi laki-laki yang merokok dan 3,7 persen pasien TBC perempuan.
Ketika kondisi tubuh sedang tidak fit dan kamu berkontak erat dengan pasien TBC aktif, penularan dapat terjadi. Mycobacterium tuberculosis dapat menyebar lewat percikan air liur (droplet) saat pasien batuk atau bersin.
Pada beberapa kasus, bakteri TBC juga bisa hidup di udara, terutama di tempat yang tidak memiliki aliran udara dari luar.
Adapun kelompok yang rentan saat tertular TBC adalah pasien penyakit penyerta seperti diabetes dan jantung, pasien HIV, dan seseorang yang kurang gizi.
Apabila terinfeksi, pasien TBC tidak akan langsung merasakan gejala. Bakteri TBC justru akan tinggal di dalam tubuh hingga bertahun-tahun. Ketika imun tubuh pasien drop, barulah pasien TBC memiliki sejumlah keluhan.