HAI-Online.com - Beberapa bulan terakhir, sajian pop ramah telinga aliasear candymulai bermunculan kembali untuk para penikmat musik di Indonesia.
Fenomena ini mulai marak terjadi dengan munculnya band-band pop era 2000an awal yang "lahir kembali" dengan musik-musik terbaru dari mereka.
Mulai dari hadirnya kembali D'Masiv, ADA Band, Drive, hingga bahkan NOAH yang meremajakan album 'Taman Langit' milik Peterpan.
Fase dan siklus inisebenarnya menjadi sebuah anomali yang cukup terduga dan nggak mengagetkan, mengingat proporsi musik sejenis yang memang mudah untuk diterima masyarakat.
Untitled Projectmenjadi salah satu entitas yang menangkap fenomena tersebut secara optimal. Entah secaraorganik atau sintetik, Untitled Project menawarkan sebuah nostalgia mumpuni dengan sajian pop generik mereka yang dikemassecara apik.
Baca Juga: Bukannya Dapat Ikan di Laut, Nelayan Ini Malah Temukan Produk Apple, Ada MacBook Sampe iPhone 13!
Berasal dari Bandung, Untitled Project yang digawangi oleh Fahri Akbar Nugraha (Vocal), Muflih Anugrah (Gitar), Usman Subekti (Gitar), Hanandito Adi (Bass), Dena Aprima (Drum) ini menjadi penawar rindu bagi pendengar musik siap saji.
Seperti band pop ear candypada umumnya, tentusaja mereka mengangkat kisah romansauntuk menjadi bahan bakar utama mereka pada penulisan lagu.
Baca Juga: Soundwave Rilis Hit Machine, Lagu EDM yang Ditujukan Buat Party People!
Ditemani denganversedanriffgitar sederhana yangcatchy, kalian pasti bakal tergoda untuk menghakimi para personel dari band iniyang kemungkinan besar bertemu dari "event musik"dari café ke café.
Sebuah deskripsi yangcukup sompralemang untuk mengidentikkan pop generik dengan café, meski memang target pasar dari Untitled Project jelas akan mencakup sebagian besardari yang telah disebutkan tadi.
Baca Juga: Pendaki Ini Masak Steak di Gunung, Ngaku Mau Masak Makanan Fancy