HAI-Online.com - Meski lebih dikenal sebagai band pop rock, musik Dewa 19 sebenarnya sangat beragam di setiap albumnya. Ahmad Dhani cs juga kerap bereksperimen dengan membubuhkan berbagai genre, mulai dari jazz hingga elektronik.
Warna musik yang bervariasi tersebut diungkapkan Ahmad Dhani muncul dari banyaknya referensi musik yang mereka dengerin.
“Kalo musikku nggak beragam, nggak mungkin bisa bikin musik yang seberagam itu di Dewa,” ujar kibordis sekaligus leader Dewa 19 ini saat ngobrol di channel YouTube Setiawan Winarto.
Yup, udah bukan rahasia lagi bahwa para personel Dewa 19 memang membawa cukup banyak referensi musik dari berbagai genre. Dhani pun dikenal kerap mengambil inspirasi dari lagu yang ia dengerin buat diaplikasikan ke Dewa 19.
“Aku rasa Dewa itu sih salah satu band yang musiknya beragam. Musiknya macem-macem. Karena ya kita banyak denger,” jelasnya.
Baca Juga: Ari Lasso Jelasin Kenapa Ada Suara 'Cek Dhan' di Akhir Lagu 'Kamulah Satu-satunya' Dewa 19
Dhani kemudian mencontohkan salah satu album yang banyak terpengaruh dari musisi-musisi yang ia idolai, yakni ‘Pandawa Lima’ (1997).
Album ini sendiri dinilai para pendengarnya cukup berbeda jika dibandingkan dengan album-album Dewa 19 sebelumnya. Musisi jazz asal Amerika Serikat, Pat Metheny disebut Dhani-lah yang banyak memberi pengaruh di album ini.
“Jadi Pat Metheny itu memengaruhi Dewa 19 di album Pandawa Lima. Dengerin ‘Satu Sisi, dengerin ‘Suara Alam’ itu. Bahkan ada suara gitar synthesizer di Suara Alam,” ujarnya.
Selain itu, Dhani juga menyebut band progresif rock Yes menjadi salah satu inspirasinya, sebagaimana yang terdengar lewat trek ‘Kirana’.
“Bukan jazz sebenernya. Itu (Kirana) malah seperti lagunya Yes - Changes, cuma solonya memang pakai melodi yang tidak ada distorsinya,” bebernya.
Ia mengaku ide tersebut memang berasal dari dirinya sendiri, yang kemudian disetujui personel lainnya.