HAI-ONLINE.COM -Kayaknya ngomongin metal masih asik nih. Tapi kali ini HAI nggak bakal ngebahas dinamika permetalan lokal dulu, udah cukup dramanya untuk pekan ini.
Untuk menyegarkan ingatan kalian akan akar bagaimana metal bisa ampe “kayak gini” di Indonesia - silahkan maknai terma “kayak gini” sesuai interpretasi kalian masing-masing – tentu kita harus ngebahas salah satu aktor pentingnya.
Nggak usah mikir jauh-jauh dulu deh, kali ini kita bakal ngomongin Metallica aja kok. Apa yang masih menarik dari Metallica? Ya banyak lah, gini aja masih ditanyain.
Aktif sejak 1981 (HAI masih sedikit lebih tua sih dari mereka), Metallica nggak hanya besar sebagai raksasa thrash metal.
Pencapaian mereka sebagai grup musik nggak sebatas bikin lagu keras aja, mereka sukses menjelma jadi ikon klasik, dan juga modern, buat metal.
Kalo udah masuk ranah band gede yang sangat populer, tentu kita nggak bisa ngelepasin yang namanya haters dan cibiran buat mereka.
Pasca era keemasan mereka di era 1990-an akhir, Metallica banyak menghadapi batu sandungan dan juga kontroversi, termasuk sindiran yang mengatakan kalo Metallica bukanlah lagi band metal, kreativitas dan pemahaman mereka tentang metal dianggap sebagai “metal yang gitu-gitu doang”.
Benarkah penyematan tersebut? HAI sih menganggap kalo sengebosenin apa pun Metallica, mereka tetep pantes untuk didapuk jadi ikon metal abad ini, simak 5 alasannya di bawah!
Metallica vs New Wave of British Heavy Metal