HAI-Online.com- Seorang mantan pilot Angkatan Udara (AU) Israel, Yonatan Shapiramembuat pengakuan bahwa pemerintah Israel dan tentaranyaadalah “organisasi teroris”.
Yonatan menambahkan, Israel telah dijalankan oleh para penjahat perang dan menanamkan doktrin ke generasi selanjutnya.
Kala itu, Intifada Kedua sedang berada pada puncaknya sebagaimana diwartakanAnadolu Agencyyang dikutipMiddle East Monitorpada Senin (17/5/2021) lalu.
Untuk diketahui, Intifada adalah gerakan perlawanan luas rakyat Palestina terhadap Israel.
Intifada Pertama meletus pada 1988 sedangkan Intifada Kedua pecah tahun 2000.
Yonatan secara eksklusif mengatakan kepada pihakAnadolu Agencybahwa ketika itu dia baru menyadari kalau dia adalah bagian dari “organisasi teroris” karena bergabung dengan militer Israel.
“Saya menyadari selama Intifada Kedua apa yang dilakukan AU Israel dan militer Israel adalah kejahatan perang,” katanya kepada Anadolu.
Dia menambahkan, militer Israel-lah yang sebenarnya meneror populasi Palestina yang berjumlah jutaan orang.
Baca Juga: Cowok Viral yang Hina Palestina Ditangkap, Ngaku Iseng Bikin Konten Tiktok dan Minta Maaf
“Ketika saya menyadarinya, saya memutuskan untuk tidak hanya pergi (dari militer Israel) tetapi untuk mengorganisasi pilot-pilot lain yang secara terbuka ikut menolak kejahatan ini,” tambahnya.
Ia juga menuturkan, sebagai seorang anak yang tumbuh di Israel, dia mengaku dicekoki dan dibesarkan oleh doktrin militeristik Zionis yang sangat kuat.
“Kamu hampir tidak tahu apa-apa tentang Palestina, Kamu nggak tahu tentang Nakba (pengusiran warga Palestina dari rumahnya) pada 1948, Kamu tidak tahu tentang penindasan yang sedang berlangsung," imbuh Shapira.
Sejak hengkang dari tentara Israel, Yonata telah meluncurkan kampanye yang mendorong personel militer Israellainnya untuk tidak mematuhi perintah menyerang warga Palestina.
Kampanye yang dilancarkan Yonatan rupanya telah membuahkan hasil. Sebanyak 27 pilot militer Israel telah diberhentikan dari jabatan mereka di Angkatan Udara Israel sejak 2003 karena kampanye ikut dari Yonatan Shapira. (*)