Acara musik live berskala besar juga diselenggarakan di tempat-tempat lain yang mampu menahan penyebaran virus corona.
Di Taiwan, penyanyi dan penulis lagu Eric Chou tampil dalam acara yang tiketnya terjual habis tahun lalu di Taipei Arena, dengan tiket dibatasi untuk 10.000 orang.
Di China, lebih dari 4.000 konser live diadakan selama minggu pertama bulan Oktober untuk perayaan Hari Nasional negara itu.
Perubahan terbesar bagi Selandia Baru mungkin hanyalah kurangnya penampil atau artis internasional.
Dengan perbatasan tertutup untuk hampir semua orang kecuali warga negara dan beberapa pekerja penting, artis pertunjukan harus mengajukan izin khusus untuk memasuki negara itu, untuk kemudian harus dikarantina selama dua minggu di hotel.
Kelompok hiburan anak-anak Australia The Wiggles dan aksi penghormatan kepada band Queen termasuk di antara mereka yang diberikan visa masuk khusus untuk masuk.
Warga Selandia Baru justru memilih mendayagunakan penampil lokal. Tur nasional oleh penyanyi-penulis lagu Marlon Williams terjual habis di kota-kota terbesar di Selandia Baru.
Penyanyi Benee (Auckland) yang mendapatkan kepopulernnya dari TikTok, menjadi headliner festival musik tahunan 'Rhythm and Vines' di dekat kota Gisborne, yang menarik 23.000 pengunjung.
Koridor perjalanan trans-Tasman baru, yang memungkinkan perjalanan bebas karantina antara Australia dan Selandia Baru pun dimulai minggu lalu, yang membuka jalan bagi penyanyi-penulis lagu Australia Courtney Barnett untuk mengumumkan 10 tur pada bulan Juli mendatang. (*)
Baca Juga: Keren Nih! Panggung Konser Rammstein Berpeluang Dijadiin Miniatur Lego