HAI-Online.com -Hari Guru Nasional: mengenang kisahSartonociptakan laguHymne Guruyang kini selalu dinyanyikan di sekolah-sekolah. Hari ini, Rabu25 November diperingati sebagaiHari Guru Nasional.
Penetapan hari tersebut berkaitan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Kemudian, dikuatkan dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.
Baca Juga: Nggak Gini Juga Donk! Warganet ini Makan Sushi Ditambah Nasi Putih, Alhasil Kena Omelan Netizen
PeringatanHari Guru Nasionalbiasanya nggak lepas dengan menyanyikan lagu 'Hymne Guru'. Mungkin nggak banyak diketahui bagaimana asal usul lagu yang wajib dinyanyikan di sekolah-sekolah itu.
Lagu tersebut memiliki judul asli 'Hymne Guru: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa'. Pada tahun 1980-an, lagi itu diciptakan olehSartono.
Ia menggubah alias menyusun lagu tersebut sebagai upaya untuk menghargai para guru karena dinilai sangat berjasa untuk pendidikan di Indonesia.
Seperti dilansir dari bukuKumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populeroleh Hani Widiatmoko dan Dicky Maulana, Sartono adalah mantan guru seni musik.
Ia dulu sempat mengajar seni musik di sekolah yayasan swasta di Kota Madiun, Jawa Timur. Pria kelahiran Madiun, 29 Mei 1936 ini memiliki kisah hidup yang menarik.
Sebagai seorang guru seni musik, ia justru mempelajari musik secara otodidak. Sartono juga nggak pernah mengenyam pendidikan tinggi tentang musik.
Pada tahun 1978, Sartono adalah satu-satunya guru seni musik yang bisa membaca not balok di wilayah Madiun. Ada cerita menarik lagi kala dirinya menciptakan lagu Hymne Guru.
Karena keterbatasan alat musik yamg ia miliki, lagu Hymne Guru diciptakannya dengan bersiul sambil menorehkan nadanya ke dalam catatan kertas.