HAI-online.com -Suatu sekolah di Selandia Baru menjalani investigasi setelah seorang siswanya dikabarkan dipulangkan ke rumah gara-gara di HariBaju Pink, ia memakai baju yang kurang pink.
Pink Shirt Day atau Hari Baju Pink sendiriadalah gerakan anti-intimidasi yang dimaksudkan untuk mempromosikan hubungan sosial yang positif, merayakan keberagaman dan menyebarkan kasih sayang.
Sang ibu,Claire Lealiifano, menceritakan ke media setempat, bahwa anak laki-lakinya yang berumur 12 tahun tersebut dipulangkan ke rumah oleh seorang guru di Sekolah Dasar Helensville, Auckland.
Bocah laki-laki tersebutdiberitahu bahwa pakaiannyanggaksesuai dengan ketentuan yang diberikanoleh sekolah.
Baca Juga : Viral Aksi Bocah Perform Beatbox Sambil Main Seruling Pakai Hidung
Kepada Newshub, Lealiifano mengatakan bahwa anaknyasudah mengenakan pakaian sesuai ketentuan. Jadi, dia gusar ketika anaknya dipulangkan tanpa pemberitahuan.
"Saat ituadalah Hari Pink, jadi kamimengantar anak-anak ke sekolah mengenakan pakaian pink yang kami miliki," ujar Lealiifano kepada media lokal.
"Sebagai anak laki-laki, tentu merekanggak punyabanyak pakaian berwarna pink.Kebetulan anakkumenemukan pakaianyang memiliki warna pink pada bagian belakangnya."
Sesampai di rumah, anak Lealiifano mengatakan bahwadia disuruh pulang oleh gurunya untuk berganti baju yang lebih pink.
Baca Juga : Ajaib! Jantung Berhenti Berdetak Selama 2 Jam, Bocah Ini Hidup Kembali
Saat itu Lealiifano, hendak pergi bertemu temannya, sebelum si anak pulang dan menggedor pintu rumah dengan raut wajah kecewa.
Lealiifano mengatakan,hal buruk bisa saja terjadi pada anaknya karena ia pulang sendiri berjalan kaki, apalagi kalau dirinya nggak ada di rumah.
Lealiifano lalu mengunggah insiden itu di Facebook dan mengeluhkan anaknya menerima diskriminasi karena setelah dia mencari tahu, banyak anak yangnggak mengenakan pink."Kelihatannya baju yang dikenakan anakku kurang pink sehingga dia langsung disuruh pulang tanpa memberi tahuku lebih dulu," tulis Lealiifano di Facebook. (*)