HAI-online.com -Organisasi pemerhati kelestarian lingkungan Greenpeace baru-baru ini melakukan kampanye memerangi penggunaan plastik sekali pakai dengan cara unik.
Mereka membuat instalasi monster berukuran besar yang terbuat dari sampah-sampah plastik yang ditemukan bertebaran mengotori lingkungan.
Pertengahan bulan lalu, para aktivis dan relawan mendatangi kantor pusat Unilever di Rotterdam, Belanda. Maksud dari kegiatanuntuk mengembalikan sampah-sampah plastik kepada pembuatnya.
Mereka menari diiringi musik yang dimainkan oleh seorang DJ, di sepanjang jalan sekitar gedung.Bukan cumapara aktivis dan relawan yang ikut berdansa, melainkan juga instalasi-instalasi berbentuk monster berukuran besar yang dibuat dengan limbah plastik.
Baca Juga : Canggih Abis: Di Dubai, Pohon Palem Aja Bisa Ngeluarin Sinyal Wi-Fi
Instalasi ini disusun sedemikian rupa sebagai bentuk protes keras dan kecaman dari para aktivis kepada para produsen penghasil sampah plastik dunia, untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Protes ini dilakukan setelah para aktivis The Rainbow Warrior menemukan adanya sampah plastik di perairan Kepulauan Verde, Filipina. Perairan itu terkenal sebagai salah satu perairan laut dengan lingkungan termurni yang ada di dunia.
Berdasarkan Global Alliance for Incinerator Alternatives, Unilever menjadi salah satu pembuat polusi plastik tertinggi di Filipina. Selain itu, Nestlé juga ikut disebut sebagai salah satu produsen sampah bersanding dengan dengan Unilever.
Jadi selain melakukan aksi di kantor Unilever, Greenpeace juga mendesak Nestlé untuk juga mengurangi penggunaan plastik sekali pakai yang sangat mencemari lingkungan.
Baca Juga : Indera Mata Bisa Rusak Kalo Kita Sering Lakukan 5 Kebiasaan Jelek Ini!