Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ini Dia Perbedaan Gamer dan Atlet eSports, Kalau Kamu yang Mana?

Fadli Adzani - Sabtu, 28 Juli 2018 | 15:00
Ilustrasi atlet eSports
Flickr

Ilustrasi atlet eSports

HAI-ONLINE.COM -Ketua Indonesia eSports Association (IeSPA), Eddy Lim, menerangkan perbedaan mencolok antara gamers dan atlet eSports dalam acara bertajuk penyambutan eSports sebagai olahraga prestasi andalan pada masa depan di High Grounds Icafe, Jakarta Utara, Selasa (24/7/2018).

Bermain game kerap dianggap sebagai sesuatu yang negatif.

Padahal, cara pandang tersebut cuma karena minimnya pengetahuan.

CEK JUGA:Terungkap! Ini Alasan Pucuk Bohlam Mobil dan Motor Diwarnai Kuning

"Main game selama ini dianggap racun," kata Eddy Lim.

"Kita mesti bisa bedakan antara gamers -mereka yang biasanya hanya main game tanpa tujuan- dan atlet eSports," ucap Eddy lagi.

Eddy Lim pun menjelaskan secara detail soal atlet eSports yang harus mempunyai sejumlah faktor penting dalam diri sendiri.

"Atlet eSports dipacu otaknya untuk game strategi bahkan otaknya aktif 110 persen sehingga mesti punya fisik prima jadi harus latian fisik," ujar Eddy Lim.

"Kedua, karena eSports merupakan permainan otak sehingga harus memiliki pengetahuan logic yang kuat, seperti bagus di matematika dan fisika karena itu akan mendukung prestasi mereka di eSports menjadi lebih bagus," tutur Eddy melanjutkan.

Eddy Lim juga menegaskan pentingnya pendidikan untuk atlet eSports.

"Jadi atlet eSports mengapa harus berhenti sekolah? Belum tentu yang berhenti sekolah akan menjadi juara," kata Eddy Lim.

"Pada usia 27 dan 28 tahun atlet eSports akan turun sehingga harus melanjutkan kehidupan dari bekal sekolah. Oleh karena itu, mereka memerlukan pengetahuan logic kuat supaya bisa juara," ucap Eddy menambahkan.

Menurut Eddy Lim semua yang dipaparkannya adalah nilai-nilai Olympism dalam eSports.

Terkait pengertian Olympism, Pelaksana Tugas (plt) Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia, Helen Sarita, memberikan keterangan.

"Olympism merupakan sebuah falsafah hidup, sebuah cita-cita yang menggabungkan olahraga, budaya, dan pendidikan," ujar dia.

"Olympism juga memiliki nilai-nilai Olimpiade, simbol dan elemen-elemen ikon Olimpiade lainnya," tutur Helen lagi.

Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul "Perbedaan Mencolok Antara Gamers dan Atlet eSports".

Editor: Diya Farida PurnawangsuniSumber: BolaSport.com

Source : BolaSport.com

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x