HAI-ONLINE.COM- Sampai sekarang, sariawan memang masih menjadi penyakit yang nggak bisa dihindari. Karena, karena tergigit aja, bisa berakibat sariawan atau karena menyikat gigi terlalu keras pun bisa berakibat sariawan.
Tapi tau nggak sih, guys, kalau ternyata nggak semua luka di mulut itu sariawan. Menurut Rahmi Amtha, Ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia, membeberkan tanda khas sariawan yang normal dalam acara temu media oleh Mundipharma di Jakarta, pada Jumat (9/3/2018).
Pertama, sebut Rahmi, sariawan harus berbentuk cekung. Ia menegaskan, masyarakat patut curiga apabila sariawan atau dikenal dalam istilah kedokteran sebagai stomatitis aphtosa bukan berbentuk seperti kawah. Sariawan juga nggak memiliki penampakan bintil-bintil.
“Tanda khas sariawan berikutnya bentuknya oval atau bulat. Kalau kegigit mungkin pertamanya nggak bulat, tapi lama-lama akan jadi bulat,” ujar Rahmi.
Pinggiran sariawan juga harus berwarna merah sebagai ciri yang menunjukkan adanya peradangan. Warna dasar luka, sebut Rahmi, harus putih kekuningan.
Apabila telah memiliki tanda berbentuk kawah, oval, pinggiran merah, serta dasar luka putih kekuningan, tetapi tidak menimbulkan rasa sakit, maka belum tergolong sariawan klasik.
Rahmi menambahkan, masyarakat nggak perlu khawatir jika terdapat lebih dari satu sariawan bersarang di rongga mulut. Selama sariawan menampakkan ciri yang telah disebutkan, itu masih dikatakan normal.
Sariawan nggak lagi wajar apabila nggak berangsur pulih setelah empat minggu. Pasalnya, sariawan akan sembuh dengan sendirinya dalam kurun dua hingga empat minggu. Jaringan mukosa mengalami regenerasi.
“Tapi kalau ada iritasi, bisa muncul gejala yang lebih parah. Sel radang dari dalam tubuh akan melepas zat kimia untuk melawan pemicu iritasi, penyebab peradangan. Daerah sekitar sariawan jadi bengkak, merah, dan panas,” ujarnya.
Asalkan faktor iritasi di sekitar sariawan diketahui, misalnya karena gingsul, tergigit, dan pemakaian kawat, maka sariawan lebih dari empat minggu masih terbilang wajar.
Sariawan baru patut dicurigai ketika terjadi terus-menerus, tetapi nggak diketahui faktor penyebabnya, apalagi jika diikuti dengan pinggiran sariawan yang mengeras dan menggulung. Selain itu, sariawan dibarengi demam atau gangguan pada kulit perlu diwaspadai sebagai tanda penyakit, seperti kanker mulut dan herpes.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luka di Mulut Belum Tentu Sariawan, Kenali Ciri-cirinya",