Di hari jadi ke-15,Center for Indonesia Medical Students' Activities (CIMSA) kembali mengadakan edukasi kesehatan jantung dengan tema kesehatan kardiovaskuler yang difokuskan pada prevensi faktor resiko melalui olahraga pada 30 April hingga 14 Mei 2016 nanti.
Nadya Farhana selaku ketua pelaksana Cimsa Anniversary Project (CAP) Jakarta mengatakan bahwa dirinya nggak mau masyarakat dibodohi dengan info-info “hoax” yang beredar di internet atau sosial media. Maka dari itu, ia benar-benar ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan informasi akurat mengenai kesehatan tubuh berdasarkan teori-teori pasti.
“Kenapa sasaran utama kita mengacu kepada anak sekolah? Karena mereka ini kan generasi penerus dan aku ngerasa kalau rasa ingin tau mereka sangat besar. Dari situ, mungkin mereka mampu memberikan kontribusi lebih lanjut dengan pelajaran yang nggak bisa mereka dapatkan dari sekolah.” ujar mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Menurut survey yang dilakukan Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI dan Data Penduduk Sasaran, Pusdatin Kementerian Kesehatan RI berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar 2013, penderita penyakit jantung koroner, gagal jantung dan stroke banyak ditemukan pada kelompok umur 45-54 tahun, 55-64 tahun dan 65-74 tahun. Namun demikian, berdasarkan diagnosis/gejala, penyakit jantung koroner, gagal jantung dan stroke cukup banyak pula ditemukan pada penduduk kelompok umur 15-24 tahun.
Setiap tahunnya, lebih dari 36 juta orang meninggal karena Penyakit Tidak Menular (PTM), 63% dari seluruh kematian. Lebih dari 9 juta kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian “dini” tersebut terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Secara global, PTM penyebab kematian nomor satu setiap tahunnya adalah penyakit kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti:penyakit jantung koroner, penyakit gagal jantung atau payah jantung, hipertensi, dan stroke.
Pada tahun 2008 diperkirakan sebanyak 17,3 juta kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Lebih dari 3 juta kematian tersebut terjadi sebelum usia 60 tahun dan seharusnya dapat dicegah. Kematian “dini” yang disebabkan oleh penyakit jantung terjadi berkisar sebesar 4% di negara berpenghasilan tinggi sampai dengan 42% terjadi di negara berpenghasilan rendah.
Komplikasi hipertensi menyebabkan sekitar 9,4 kematian di seluruh dunia setiap tahunnya. Hipertensi menyebabkan setidaknya 45% kematian karena penyakit jantung dan 51% kematian karena penyakit stroke.Kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, terutama penyakit jantung koroner dan stroke diperkirakan akan terus meningkat mencapai 23,3 juta kematian pada tahun 2030.
Nah, mulai dari sekarang, remaja Indonesia bisa kok menjaga kesehatan jantung dengan melakukan perilaku CERDIK. Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat cukup, Kelola stres.