HAI-ONLINE.COM –Vokalis band indie Efek Rumah Kaca (ERK), Cholil Mahmud,ungkap pengalamannya saat sedang menulis lirik lagu.
Punggawa band indie asal Jakarta ini memang dikenal sebagai kelompok musik yang punya banyak lagu dengan tema kritik sosial.
Ketika ditanya soal menulis lirik lagu, Cholil mengaku kalau inspirasinya menulis lirik lagu justru karenabanyak baca koran.
Baca Juga: Rekomendasi Lagu Indie Rebahan Punya Bin Idris, Cholil Mahmud: Jadi Theme Song Buat Nyantai di Rumah
"Nggak dari mana-mana, Le. Kebanyakan baca koran aja," ucap Cholilsaat diwawancaraSoleh Solihun di channel YouTube Authenticity ID tahun 2021 lalu.
Cholil menjelaskan kalau lirik lagu yang selama ini ditulisnya itu sama sekali nggak sepuitis sepertipuisi atau sajak yang ditulis oleh penyair Chairil Anwar atau W.S. Rendra.
Pelantun lagu 'Di Udara' itu lebih suka menyebut dirinya seperti seorang jurnalis yang sedang menulis lirik lagu.
"Bagaimana satu topik tertentu diangkat, bikin esai, terus dipotong-potong sesuai dengan kebutuhan nada-nada di lagunya kan," kata Cholil.
Baca Juga: Ikut Suarakan Perlawanan, Berikut Rekomendasi Lagu Indie Efek Rumah Kaca Tentang Kritik Sosial!
"Jadi akhirnya beberapa suku kata kita buang tapi maksudnya jangan sampai hilang, jadi lebih ke situ," imbuhnya.
Band yang terbentuk sejak tahun 2001 itu punya banyak lagu kritik sosial yang populer di kalangan penggemar musik indie.
Beberapa di antaranya hadir dalam lagu 'Mosi Tidak Percaya', 'Belanja Terus Sampai Mati', 'Jalang', 'Jingga', 'Jangan Bakar Buku', 'Merah', dan lain-lain.