HAI-Online.com- Survei OVO soal perilaku masyarakat Indonesia terkait pengelolaan keuangan di bulan Ramadandan selama masa pandemi cukup membuka literasi ekonomi kita.
Baca Juga: Punya nama OvO, Band Rock Asal Italia Ini Setiap Hari Dapet 10 Komplain dari Netizen Indonesia
Pasalnya dari hasilsurvei tersebut, kita menjadi tahu bahwa sedikit sekali orang yang mau menyimpan uang tunjangn hari raya (THR) yang mereka terima dari tempat kerjanya.
Cuma 4 dari 10 orang yang mau menyimpan THR untuk tabungan jangka panjang, dan sekitar 43 persen orang menggunakan seluruh THR-nya di bulan yang sama, yakni untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan dan Lebaran.
Baca Juga: Mengenal Pekerjaan Perencana Keuangan, Bukan Sekedar Jago Ngatur Duit Lho
Dari survei yang sama, terungkap prilaku penggunaan keuangan selama Ramadan di masa oandemi ini, bahwa6 dari 10 orang mengaku sulit mengatur keuangan mereka selama Ramadan ini, terlebih karena pandemi di mana kebutuhan cenderung lebih banyak dari biasanya.
Karena itu, 52 persen orang mau tidak mau harus menggunakan dana darurat (yang ditarik dari tabungan atau investasi) guna memenuhi kebutuhan selama Ramadan.
Cuma 4 dari 10 orang yang menyimpan THR-nya untuk tabungan jangka panjang, namun setengah dari peserta survei tetap dengan rela memberikan senagian THR mereka ke sana saudara meskipun kini tidak dapat bertemu langsung.
"Biasanya THR tersebut akan dibagikan melalui transfer," ungkap Harumi Supit, Head of Corporate Communication OVO dalam paparannya.
Mayoritas responden memilih untuk menyalurkan THR sebagai hadiah untuk orang lain, sebagian lagi dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari, ditabung dan berinvestasi.
Lantas adakah yang menyalurkan dana THR mereka ke dalam amal sedekah, OVO tidak menyebutkan angka persentase surveinya namun dalam rangkaianmengungkapperilaku pengguna saat Ramadandi masa pandemi secara virtual pada Selasa (13/4/2021) lalu, acara tersebut sekaligus juga menggaungkan kampanye OVO Raih Ikhlasbagi penggunanya.
Editor : Hai
Baca Lainnya
PROMOTED CONTENT
Latest