“Pas gue dengar liriknya Bas pertama kali, mata gue berkaca-kaca,” kata Mohammed Kamga soal lagu ini.
Solis tersebut turut kabarnya ikut berkontribusi dalam membuat notasi melodi vokal di lagu ini.
"Gue merasakan banget ceritanya. Gue merasakan banget perihnya, gue merasakan sakitnya jadi seorang minoritas. Ketika lo merasa rumah lo enggak membela lo,” lanjut penyanyi di grup Tangga tersebut.
Adapun, menurut Dipha Barus, secara sound ada unsur unik tersendiri yang terdapat pada lagu ini.
“Bas mengajak buat lagu dengan pengaruh gospel,” kata produser yang tahun lalu menggarap lagu 'Secukupnya' versi Remix.
"Namun dalam proses penggarapan di studio, terciptalah lagu yang menurut Dipha merujuk pada The Edwin Hawkins Singers, We Will Always Love You oleh The Avalanches, Jesus Is Born oleh Sunday Service Choir dan Blue Lines oleh Massive Attack," tambah Dipha. (*)