Teori ini didapatkan oleh Eatwell dari Buz Williams, seorang pensiunan kepolisian Long Beach.
Ia mengatakan kepada Eatwell bahwa ayahnya, Richard F. Williams pernah bergabung dalam tim yang bertugas untuk menyelidiki kasus ini. Bahkan ia menyebut tim kepolisian ini sebagai LAPD's Gangster Squad.
Tidak hanya itu, Buz mengatakan bahwa para petugas ini memiliki hubungan dengan tersangka, Leslie Dillon.Dalam kesaksiannya, Buz mengatakan bahwa ia pernah mendengar sang ayah membahas kasus ini dengan temannya, Con Keller (juga seorang LAPD's Gangster Squad).
Ayah Buz mengatakan bahwa ia yakin Dillon merencanakan pembunuhan dengan dua orang lain, Mark Hansen dan satu orang misterius bernama Jeff Connors.Dalam laporan kepolisian, Jeff Connors ditulis sebagai sosok imajinasi Dillon.
Namun untuk membuktikan ini semua, Eatwell mengatakan bahwa hal ini tidak mungkin dapat dilakukan.
"Akan sangat sangat sulit memeriksa dokumen, karena kepolisian Los Angeles tidak akan pernah membuka fail pembunuhan ini," ucap Eatwell seperti dilansir dari Rollingstone pada hari Senin (8/10/2018).Meski begitu, Eatwell yakin bahwa Short dibunuh di Aster Motel, tempat di mana Dillon dilaporkan tinggal.
Bersamaan dengan itu, Henry dan Clora Hoffman, pemilik motel melaporkan penemuan salah satu kabin mereka berlumuran darah dan kotoran, pada tanggal 15 Januari 1947.
Saat itu seorang saksi mengatakan melihat seorang wanita berambut gelap mirip dengan Short dan seorang pria yang mirip dengan Mark Hansen."Kasus ini tertutup karena Mark Hansen memiliki hubungan dengan para polisi," ucap Eatwell. Namun Eatwell juga mendapatkan banyak ketidakpercayaan dari berbagai pihak.Black Dahlia malang akhirnya dimakamkan di Oakland, dan ibunya, Phoebe pindah ke daerah di dekat makamnya.Pembunuhan Short dicatat sebagai salah satu kasus pembunuhan paling brutal dalam sejarah Amerika. Bahkan majalah Time menulisnya sebagai kasus tak terpecahkan yang paling terkenal di dunia.
Artikel ini pertama kali tayang di National Geographic dengan judul "Black Dahlia, Kasus Pembunuhan dan Mutilasi yang Tidak Terpecahkan"