HAI-online.com -Ancaman sampah plastik yang belakangan mulai menimbulkan kekhawatiran memang nggak luput dari perhatian warga dunia.
Indonesia yang menjadi salahsatu penyumbang sampah laut terbesar di dunia,telah melakukan inisiasi untuk memerangi sampah plastik di laut sebesar 70% pada tahun 2025.
Dalam mendukung pencapaian target pengurangan sampah laut ini, Pemerintah Indonesia telah menyusun Rencana Aksi Nasional yang meliputiberbagai strategi.
Salah satu lembaga penelitian Sustainable Waste Indonesia (SWI) melakukan uji penerapan teknologi baru intersepsi limbah sungai di Indonesia meliputi pengukuran efektivitas perangkat River Clean Up (RCS), dan memahami karakteristik limbah yang dihasilkan oleh penyebaran perangkat itu.
Baca Juga: Gara-gara Isyana, Tagar #HariPatahHatiNasional Rame Lagi di Media Sosial
Kegiatan itu merupakan bagian dari proyek penelitian bersama pengembangan teknologi inovatif untuk mengumpulkan sampah plastik di sungai dan muara (River Interception Research) Cengkareng di wilayah Jakarta.
Program riset ini merupakan kolaborasi multi pihak Indonesia – Belanda serta lembaga penelitian lokal dan mitra lainnya.
Penandatanganan dimulainya kerja sama telah dilakukan pada April 2018 oleh perwakilan dari Kementerian Koordinator BidangKemaritiman, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (Kemen-PUPR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kedutaan Besar Kerajaan Belanda dan Danone-AQUA.
Riset dalam infrastrukturtersebut diharapkan dapat membantu untuk lebih memahami karakterisasi limbah plastik yang diekstraksi, penilaian daur ulang limbah, dan apa yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan limbah plastik sebelum mencapai samudera. Hasil riset diharapkan akan dilaporkan setelah 12 bulan beroperasi.
Baca Juga: Down For Life Rilis Video Lirik untuk Single Baru 'Mantra Bentala'
Proses pengambilan sampel dilakukan pada Maret 2019 lalu, dan data yangditemukan, dikumpulkan dan di analisis untuk mendapatkan karakteristik sampah sungai di Indonesia, bagaimana desain penanganan sungai dan sistem perawatan, market analysis dan kemungkinan-kemungkinan penambahansistem valorisasi.