HAI-online.com -Sekarang ini, untuk memulai jualan atau bisnis itu gampang banget. Kamu nggak mesti membuat produk sendiri bahkan, kamu bisa menjadi reseller produk-produk brand yang sudah lebih dulu besar.
Tapi, bisa berbisnis sekaligus berkarya dengan menjual produk hasil inovasimu sendiri tentulah ada nilai plusnya
Sekarang kita juga sangat dimudahkan dengan adanya market place kayak Tokopedia. Nggak perlu sewa ruko lebih dulu, kita udah bisa menjajakan produk ke banyak orang.
Well, sebagai pebisnis yang baik, kita harus bisa membuat bisnis kita bertahan lama dan punya value yang baik di mata masyarakat dong pastinya? karena itu, ada sejumlah hal yang perlu kita perhatikan. Biasanya, sih, dilupakan nih sama pebisnis pemula, apalagi yang udah laku banyak.
1. Cuma Puas Dengan Penjualan Produk, Lupa Membesarkan Brand
Yap, bisnis itu bukan cuma laku atau nggaknya produk kita, tetapi juga gimana produk kita diomongin sama masyarakat. Karena itu, memelihara dan membesarkan brand itu penting banget.William Thanujaya, founder Tokopedia, bilang bahwa di marketplace yang ia bikin, sudah ada 2,7 users yang berjualan. William ingin semua pebisnis juga fokus pada pengembangan brand.
"Jadi, sebaiknya fokusnya tuh bukan hanya dagang tetapi juga menjadi brand nasional. Awalnya adalah usaha (berjualan), lalu setelah besar jadi Industri, terus jadi brand nasional," kata William di sesi konferensi pers Maker Fest pada Jumat (16/03) pagi ini.
Lizzie Parra, pengusaha muda yang bisnis kecantikannya kini sudah besar, juga mengingatkan pentingnya sebuah brand.
"Brand itu kekuatan dari produk," kata Lizzi di acara yang sama.
Yap, misalnya nih, lo udah jualan jaket dan laku banget di temen-temen lo. Langkah yang perlu lo tempuh adalah membuat bisnis lo jadi lebih rapih dan besar.
Lo mesti bikin struktur organisasi sesuai kebutuhan lo, terus melakukan pemasaran dan promosi, deh. Butuh modal juga emang untuk promosi itu, tapi worht it banget, bro!
2. Bisnis Sekadar Berdasarkan Gambling Tanpa Banyak Planning
Yang satu ini diingatkan oleh Lizzi. Nasihatnya bakal relevan banget untuk lo para pebisnis muda yang memulai bisnis sekadar ngikutin instuisi dan obsesi saat dapet ide.Bisnis itu pertaruhan memang, tapi pertaruhan yang direncanakan dan terprediksi.
"Bisnis itu bukan gambling tetapi juga planning. Pertama kali mencentuskan ide untuk bisnis, aku langsung membuat perencanaannya: bikin proposal bisnisnya, menghitung modal, dan memprediksi kapan bisa BEP," kata cewek lulusan kampu Prasetiya Mulya ini.
Sekarang, bisnis Lizzi udah gede banget, bro. Rata-rata, tiap hari ia bisa menjual 600 produk. Bahkan kalau baru launching, produk barunya bisa laris 4000 buah sehari.
3. Ngerasa Nggak Perlu Kolaborasi atau Gabung Ke Komunitas
Kalau mau brand yang lo bikin makin dikenal dan kemampuan bisnis lo makin terasah, maka lo perlu memperluas perspektif serta wawasan. Salah satu caranya adalah dengan ikutan acara-acara seputar start up dan gabung ke komunitasnya.Contohnya, nih, lo bisa ikut Maker Fest. Acara yang berkolaborasi dengan Tokopedia dan didukung oleh Barekraf, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi serta JNE.
Maker Fest akan mengumpulkan para pebisnis dan calon pebisnis yang sudah memiliki produk untuk diberikan panggung serta materi pengembangan bisnis.
Maker Fest akan digelar di 8 kota yaitu Medan, Padang, Jakarta, Bandung Yogyakarta, Surabaya, Denpasar dan Makassar pada periode April-Desember 2018. 3 produk terbaik bakal dapet hadiah sampe Rp 1 miliar, bro!
Woke, pokoknya, kalau udah mulai bisnis, jangan gampang puas. Terus kembangkan diri dan usaha lo!