HAI-online.com - Berita miris datang dari Pontianak. Teman kita, Vela (17) tewas karena dibunuh oleh mantan kekasihnya, Lie Chu (219) pada hari pertama 2018 kemarin. Vela dibunuh diduga karena rasa cemburu.
Achoi tega membunuh Vela saat malam pergantian tahun baru setelah mengetahui Siswi SMK 6 Pontianak tersebut memiliki pacar baru.
Berikut 6 fakta yang berhasil HAI rangkum dalam kasus pembunuhan di hari pertama 2018 tersebut:
1. Vela Sempat Pijit Ibu Di Hari Sebelum Kejadian
Kepedihan mendalam terlihat di wajah Yanti, ibu korban. Ia menuturkan, pada Minggu (31/12/2017) malam, Vela sempat membelikan durian dan rambutan untuknya. Selain itu, Vela juga sempat memijit dirinya yang sedang lelah.
"Kemarin malam dia pulang dari pergi sempat belikan saya durian sama rambutan, terus mijitkan badan saya, sambil bercerita tentang cita-citanya, katanya si pengen bikin saya bahagia. Nanti kalau saya sudah menikah mama ikut Vela ya, katanya begitu," ungkap Yanti.
(BACA JUGA:5 Cover Album Musik Keren yang Didesain Oleh Seniman)
2. TKP Rumah Saudara Vela
Tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Vela ternyata rumah milik abang korban. Achoi mengaku, hari itu dirinya diminta Vela untuk datang ke rumah yang beralamat di Jalan Kebangkitan Nasional, Pontianak Utara. Hanya mereka berdua di rumah itu. Sementara saudara korban sedang di Mempawah dan di sinilah tersangka melakukan aksinya.
3. Pelaku Geram Karena Vela Punya Pacar Baru
Sebelum pembunuhan terjadi, Achoi sempat menyampaikan niatannya untuk bunuh diri ke Vela. Niat itu disampaikan karena Achoi tak terima korban punya pacar baru. “Sebelum bunuh dia, kita tidak ngapa-ngapain. Omong masalah hubungan sama dia. Saya bilang, kamu bohongi saya. Coba kamu jujur. Kalau selingkuh ngomong. Jangan diam-diam,” kata Achoi. “Ngomong gitu saja. Abis itu saya bilang lebih baik aku mati kalau gini. Lalu dia (Vela) bilang kamu (jangan bunuh diri) ingat orang tua kamu, orang tua masih ada. Suatu saat aku pasti cari kamu,” cerita Achoi.
4. Korban Tak Sempat Melawan
Menurut tersangka Achoi, pembunuhan yang dilakukannya menggunakan jaket. Achoi lalu menjerat leher korban. Situasi saat itu yang hanya mereka berdua, membuat tersangka mudah begitu saja melakukan aksinya tanpa ada perlawanan dari sang korban.
5. Pintu Kamar Terkunci
Keluarga mendapat informasi tewasnya Vela usai tersangka menghubungi rekannya, Indra lalu meminta agar informasi itu diteruskan ke keluarga korban.
Tersangka juga meminta meminta temannya dan abang kandung korban, Amin mengecek kondisi korban yang terkunci dalam rumah. Dengan keadaan pintu terkunci dari dalam maka terpaksa pintu tersebut didobrak Indra dan Amin.
Setelah keduanya masuk ke dalam kamar, korban dalam posisi telentang dan leher terjerat tali tas warna hitam dengan keadaan korban sudah tidak bernyawa. Indra pun segera menghubungi aparat kepolisian.
6. Tersangka Ditembak Polisi
Anggota jatanras dipimpin Kanit Jatanras Iptu Jatmiko melakukan pengejaran terhadap tersangka. “Ketika sampai di daerah Simpang Ampar, Batang Tarang Kab. Sanggau, anggota jatanras melihat diduga kuat pelaku sedang mengendarai sepeda motor Yamaha Vega ZR warna hitam bernomor polisi KB 2522 XX," kata Kasat Reskrim, Kompol M Husni Ramli.
Saat di lakukan pengejaran, tersangka Achoi mencoba kabur dengan motornya, sehingga anggota terpaksa menabrakan mobil ke sepeda motor pelaku.
"Pelaku terjatuh dari sepeda motor, saat anggota turun dari mobil untuk menangkap, tetapi pelaku masih mencoba melarikan diri. Sempat diberikan tembakan peringatan, tapi ia masih berusaha kabur, akhirnya pelaku terpaksa dilumpuhkan, anggota menembak kaki kiri pelaku, barulah dia berhasil kita tangkap sekitar pukul 05.50 WIB," kata Husni.
(Penulis : Kalika Diah P.M)