AriReda dan Konsernya Yang Mengakrabkan "Suara Dari Jauh"

Senin, 27 Maret 2017 | 04:30
Rizki Ramadan

konser Suara dari Jauh AriReda

Malam Jumat (23/03) kemarin, HAI berkesempatan untuk betandang ke konser selebrasi album terbaru AriReda yang bertajuk Suara Dari Jauh. Menempuh perjalanan Depok - Bekasi - Jakarta Pusat dan menunggu beberapa jam rasanya bayaran yang terlalu murah untuk menyaksikan duo legendaris AriReda naik ke atas panggung dengan karya-karya baru lagi.

Berlokasi di Gedung Kesenian Jakarta, AriReda sukses menghipnotis penonton yang memenuhi hall dengan nuansa magis dari lagu-lagu pada album ketiga mereka; Suara Dari Jauh. Dalam album ini, ada 10 lagu yang dilantunkan dari puisi-puisi sastrawan kondang Goenawan Muhammad.

Pada konser selebrasi yang menggaet Felix Dass sebagai produser ini, pengunjung disuguhkan oleh berbagai penampilan segar. Konser ini menampilkan pula Adrian Yunan (Efek Rumah Kaca) dan beberapa personil band yang juga tergabung dalam Pandai Besi. Sehabis Adrian cs. turun panggung, barulah AriReda melangsungkan 2 sesi dalam konser tersebut. Sesi pertama, mereka melantunkan lagu-lagu tersohor dari album mereka sebelumnya; seperti Di Restoran dan Gadis Peminta-Minta.

Adrian "ERK" cs. di konser Suara dari Jauh AriReda
Pukul 21.30, gong pertanda akan dimulainya sesi ke-2 dalam konser ini dibunyikan. Pada saat tirai panggung dibuka, set panggung minimalis terpampang; beberapa helai kain putih besar sebagai mediator proyeksi bermacam artwork pengiring penampilan sesi terakhir. Sama seperti sesi pertama, sesi ke-2 pun punya pembuka.

Sesi ke-2 dibuka oleh sambutan dari Goenawan Muhammad sendiri, bukan berpuisi, melainkan berbicara tentang kerjasamanya dengan AriReda dan memperkenalkan buah tangan baru AriReda di hadapan penonton. Setelahnya, AriReda menyampaikan album baru mereka kepada penonton.

Penampilan AriReda kemarin nggak hanya membuat kita terbawa arus emosi nada-nada yang mereka lantunkan, tapi kita dibuat tertawa sesekali karena cerita lucu Reda tentang suka-duka proses penggarapan album dan konser Suara Dari Jauh.

“Album ini mulai kami garap Juni lalu. Memang, bisa dikatakan Suara dari Jauh adalah album yang ambisius,” Katanya. Reda pun berimbuh, bahwa sesunggunya Ia sempat dilanda panik karena beberapa hal belum tersedia pada detik-detik akhir penggelatan konser. Reda mengakui, Suara dari Jauh bukanlah album yang mudah.

Tak kalah istimewa lagi, konser ini pun dihadiri oleh beberapa sastrawan yang puisinya kerap dimusikalisasi oleh AriReda, seperti Sapardi Djoko Damono. Belum sampai di situ saja, setelah pertunjukan selesai, ada signing session untuk pengunjung yang membeli album deluxe version yang hanya dijual 500 keping saja. Pada deluxe version ini, terdapat berbagai artwork pemanja mata yang dikerjakan oleh Reda. Tapi tenang, guys, utuk yang tidak bisa datang ke konser Suara dari Jauh, masih bisa kok mendapatkan rilisan fisik regular version-nya.

Bila disimpulkan, Suara dari Jauh dan segala tentang AriReda sendiri malam itu memberikan pada penonton banyak hal, salah satunya adalah pembelajaran bahwa puisi tak melulu soal makna, esensi, atau interpretasi—bahwa puisi pula adalah tentang estetika dan keindahan bunyi.

Penulis:

Widya Salsabila - SMAN 3 Depok

Dio Firdaus - SMAN 100 Jakarta

Tag

Editor : Rizki Ramadan