Kenal Lebih Dekat Pendidikan Vokasi, Lulus Pasti Cepat Kerja

Kamis, 16 Desember 2021 | 15:00
HAI

Ilustrasi anak SMA dan SMK mempelajari soal pendidikan vokasi

HAI-Online.com - Kebanyakan orang, terlebih pelajar SMA masih keliru nih, lulus sekolah nanti mereka berbondong-bondong memilih masuk perguruan tinggi dan ambil kuliah “sarjana” demi punya tujuan: lulus nanti gue bisa dapat pekerjaan!

Waduh, padahal sesungguhnya yang mereka ambil adalah pendidikan akademik yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu. Sifatnya lebih ke ilmiah.

Nggak heran, di pendidikan sarjana itu para mahasiswa lebih fokus ke akademik, mendalami teori keilmuan sesuai subjek atau jurusan yang diminati. Dari fokus akademik itulah mereka yang menyelesaikan studi bisa meraih gelar mulai dari sarjana (S1), magister (S2) hingga doktoral (S3).

Nah, berbeda dengan pendidikan vokasi. Kamu yang masuk perguruan tinggi ini bakal diasah skill teknisnya sesuai vokasional (jurusan) yang diambil.

Maka selama kuliah, mahasiswa pendidikan vokasi bakal lebih terfokus pada praktik kerja yang dapat menunjang keahlian di bidang atau jurusan studi tertentu.

Program vokasi ini bertujuan mempersiapkan alumninya menjadi tenaga yang siap kerja dan mampu bersaing secara global di bidangnya.

Karena fokus mengasah keahlian teknis, sehingga bila program vokasi ini sudah diselesaikan dengan baik, lulusannya bakal diganjar gelar "ahli".

Nggak salah alumni pendidikan vokasi digelari "ahli' atau si mahir, karena dengan empat jenjang pendidikan vokasi yang bisa diambil mulai dari D1 (Diploma 1), D2, D3, dan D4 (setara pendidikan akademik S1), yang paling kentara dari para lulusan vokasi tersebut tentu saja adalah keahlian mereka yang lebih menonjol dan terasah. Hal itu juga yang membuat "si ahli" jadi lebih siap memasuki dunia kerja nanti.

Baca Juga: Apresiasi Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek Gelar DUDI Awards 2021

Gelar Ahli untuk Lulusan Vokasi

Masih membahas soal gelar resmi lulusan pendidikan vokasi, HAI bakal beberkan sebutan asli untuk alumni yang menyelesaikan kuliahnya mulai dari jenjang D1 akan diberi gelar Ahli Pratama (A.P.), sementara untuk lulusan D2 akan bergelar Ahli Muda Pendidikan (A.Ma.), selanjutnya D3 bergelar Ahli Madya (A.Md.); dan D4 bergelar Sarjana Terapan (S.Ter.).

Kurikulum Vokasi itu Praktik

Lantas, apa saja yang dipelajari mahasiswa Pendidikan Vokasi di Perguruan Tinggi?

Tentu, salah satu hal yang penting untuk diperhatikan yaitu perbedaan kurikulum antara pendidikan antara vokasi dan sarjana.

Kita dapat melihat, perbedaan mencolok kurikulum pendidikan vokasi dan sarjana itu dari komposisinya. Di vokasi, kurikulumnya menempati 60 persen praktik dan 40 persen teori sementara pendidikan akademik/sarjana kebalikannya, yaitu 60 persen teori dan 40 persen praktik.

Berapa Lama Jadi Mahir?

Masa studi vokasi terbilang lebih singkat dibandingkan dengan sarjana. Untuk vokasi, jangka waktu pendidikan antara 1-4 tahun tergantung jenjang diploma yang dipilih.

Kamu sangat bisa menyelesaikan studi dalam 1 tahun untuk D1, 2 tahun untuk D2, 3 tahun untuk D3, dan 4 tahun untuk D4.

Sedangkan untuk sarjana, paling cepat menghabiskan 3,5 tahun untuk selesai S1, 1-2 tahun untuk S2 dan untuk S3 bisa bervariasi mulai dari 3-7 tahun.

Oh ya perlu diketahui, beberapa program sarjana juga memiliki program profesi, seperti kedokteran gigi, farmasi, dan sebagainya.

Namun juga, bagi lulusan vokasi, terutama mereka yang telah menyelesaikan studi D4, kamu pun bisa study cross, yaitu melanjutkan studi pendidikan akademik ke program magister karena untuk jenjang D4, kamu itu sudah bergelar Sarjana Terapan, sehingga memungkinkan sekali untuk langsung meneruskan ke Strata 2.

Baca Juga: Mengenal Program D2 Jalur Cepat, Lulusan SMK Nggak Perlu Kuliah Buat Dapet Gelar Diploma?

Meski begitu kembali lagi ke tujuan awal, mengapa pendidikan vokasi ini fokus ke program keahlian mahasiswanya agar begitu lulus kuliah sudah siap diserap lapangan pekerjaan menyesuaikan dengan link and match bekerja.

Soal kualitas kemampuan lulusan vokasi ini juga dipastikan nggak kaleng-kaleng, namanya juga si mahir, ya kan? So, kalo kamu mau menjadi si ahli, ambillah pendidikan vokasi.

Tag

Editor : Alvin Bahar