Cewek Pengirim Sate Beracun Ditangkap, Mengaku Menyesal Salah Sasaran

Selasa, 04 Mei 2021 | 07:44
Kompas.com/Markus Yuwono

Tersangka pengiriman sate beracun, di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021)

HAI-Online.com - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berhasil menangkap seorang cewek terduga pelaku pengiriman sate beracun yang menewaskan Naba Faiz Prasetya (10), warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, pada Minggu (25/4/2021).

Baca Juga: Daniel Mardhany 'DeadSquad' Mengaku Sudah Menggunakan Narkoba Selama 1 Tahun

Saat itu, Naba menyantap sate yang dibawa ayahnya Bandiman, seorang pengemudi ojek daring.

Dir Reskrimum Polda DIY, Kombes Burkan Rudy Satriya mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan selama empat hari, polisi akhirnya mengamankan terduga pelaku pengiriman sate.

"Diamankan NA (25), warga Majalengka, Jumat (30/4/2021)," kata Burkan di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).

Menurut 0engakuan NA, dia melakukan itu karena rasa sakit hati kepada Tomy, laki-laki yang seharusnya menerima sate itu.

Sebelumnya, Bandiman menerima order secara luring (offline) dari seorang perempuan di Jalan Gayam, Kota Yogyakarta, pada Minggu (25/4/2021).

Bandiman dan cewek misterius itu pun bertransaksi terkait tarif jasanya mengantarkan makanan. Saat itu disepakati tarifnya Rp 25.000, tetapi perempuan itu membayar ongkos Rp 30.000. Dirinya pun menerima pesan bahwa makanan itu dari Pak Hamid di Pakualaman untuk paket takjil.

Kemudian, Bandiman berangkat ke alamat yang dituju, "Sampai sana sepi dan saya telepon Pak Tomi. Saya bilang dari Gojek, ini ada paket takjil dari Pak Hamid di Pakualaman. Nah, Pak Tomi bilang saya tidak merasa punya teman yang namanya Hamid (asal) Pakualaman. Apalagi sahabat apa saudara tidak punya, lalu saya telepon ibunya (istri Tomi) dan ternyata juga tidak kenal," ucap Bandiman.

Kemudian, sate tersebut dibawanya pulang ke rumah. Setelah sampai di rumah, sate itu dimakan oleh keluarganya untuk berbuka puasa. Tiba-tiba setelah makan, Naba dan istrinya mengalami mual dan dibawa ke RSUD Kota Yogyakarta. Namun, Naba tidak bisa tertolong sesaat sesudah ditangani secara medis.

Baca Juga: Daniel 'DeadSquad' Ngaku Pake Narkoba Karena Stress Sepi Job

Pelaku Menyesal

Pengirim sate beracun, Nani Aprilia mengaku menyesal karena aksinya salah sasaran dan menyebabkan Naba Faiz Prasetya (10) anak dari Bandiman pengemudi ojek online, meninggal dunia.

"Iya adalah omongan sepintas seperti itu (menyesal), cukup goyah ketika terjadi viral di media," kata Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkan Rudy Satria di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).

Burkan menyebut Nani mengakuinya, namun dia gelisah sehingga menyebabkan komunikasinya belum baik.

"Ini introvert banget (tersangka) tidak semudah yang anda bayangkan. Jadi awalnya saya mengira sesimpel itu tapi agak tertutup," kata Burkan.

Burkan menjelaskan, bahan kimia dipesan melalui aplikasi online cukup lama. Setelah datang dicampurkan ke bumbu sate pada hari Minggu (25/4/2021).

"Dari peristiwa ini kami simpulkan bahwa sebenarnya, peristiwa ini sudah dirancang tidak saat itu. Tetapi sudah dirancang beberapa hari maupun beberapa minggu sebelumnya. Karena pemesanan KCN ini sudah dari kira-kira tiga bulan yang lalu," kata Burkan.

Dijelaskannya, aksi yang sudah direncanakan terlihat dari pelaku yang berganti motor, memakai jilbab padahal keseharian tidak mengenakan, hingga membuang jaket.

"Dia berganti motor, dia yang tidak biasanya berjilbab hari itu berjilbab. Membuang jaket, jaket yang dipersiapkan," kata dia.

Baca Juga: Viral Kurir Ditodong Pistol oleh Pembeli Saat Antar Barang, Gara-gara Isi Paket Nggak Sesuai Pesanan

Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan, T merupakan pelanggan Nani yang bekerja di sebuah salon, "Bahwa tersangka adalah pegawai sebuah salon dan memiliki beberapa pelanggan," kata Ngadi.

Dijelaskannya dari beberapa pelanggan salon, ada salah satu pelanggan berinisial R yang menyukai tersangka. Tetapi, cintanya bertepuk sebelah tangan, Nani memilih T.

Namun, setiap Nani dan T memiliki masalah, dia bercerita kepada R. Kemudian, R menyarankan untuk memberikan pelajaran kepada T yakni memberikan KCN atau kalium sianida yang dicampur dengan makan dikirimkan kepada T.

Menurut R kepada Nani, efeknya hanya muntah dan diaere, "Akhirnya tersangka pun mengikuti anjuran pelanggan inisial R dengan cara membeli (KCN) secara online," kata Ngadi.

KCN tersebut dicampurkan dalam bumbu makanan sate ayan yang sudah dibeli sebelumnya oleh tersangka. Ketika hendak memberikan makanan tersebut kepada pelanggan berinisial T, tersangka juga mendapatkan anjuran dari R agar dikirimkan melalui ojek online.

Namun, tanpa aplikasi agar tidak diketahui siapa yang mengirim, "Tersangka mengikuti saran tesebut," kata Ngadi. Lalu, terjadilah sate beracun yang salah sasaran menimpa seorang anak bernama Naba. (*)

Baca Juga: Drummer yang Sudah Meninggal Ini 'Hadiri Pemakamannya Sendiri', Duduk di Drum Setnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nani Apriliani Mengaku Menyesal Kirim Sate Beracun Salah Sasaran"

Tag

Editor : Al Sobry

Sumber Kompas.com