Jadi Pramugari atau Pramugara Nggak Cuma Modal Tampang Doang, Simak Nih Syarat, Jam Kerja, hingga Pendidikannya

Sabtu, 27 Maret 2021 | 18:00
Pixabay

Ilustrasi pramugari

HAI-ONLINE.COM - Kalo denger profesi pramugari atau pramugara, pasti udah banyak hal yang terlintas di kepala lo.

Umumnya, profesi ini digeluti oleh orang-orang yang punya wajah tampan atau cantik. Bodinya pun nggak kalah bagus. Berat badan proporsional, dengan tinggi semampai, sukses membuat dirinya jadi pusat perhatian orang-orang.Kabin pesawat pun dibuatnya jadi karpet merah, tempatnya untuk menebar pesona. Yap, pramugari atau pramugara emang sukses bikin perjalanan lama di atas langit jadi terasa lebih menyenangkan. Well, melempar senyum manis, bahkan sampai memberikan perhatian lebih bakal jadi cara mereka untuk bikin kita nyaman. Makanya nggak heran, kalau selama ini, sebagian dari kita lantas beranggapan bahwa menjadi seorang flight attendent kayak mereka adalah pekerjaan yang mudah. Cukup tebar senyum, kasih makanan dan minuman, sampai bersikap ramah, maka pekerjaan kita selesai.Namun ternyata, profesi ini jauh lebih rumit dari yang kita bayangkan, loh. Nggak percaya? Coba aja tanya langsung sama Karina Widyasari.“Tugas kami nggak cuma itu, kok. Selain menjaga kenyamanan penumpang, kami juga harus menjaga dan memastikan keselamatan penumpang,” buka pramugari yang akrab disapa Karin.Itu sebabnya, jangan heran kalau di dalam kabin pesawat, sosok pramugari yang tadinya ramah dan sopan, bisa berubah jadi tegas dan penuh dengan peraturan. Tujuannya? Ya untuk memastikan keselamatan semua penumpang, termasuk para awak kabinnya.

Baca Juga: 4 Jurusan Kuliah yang Paling Diincar untuk Profesi Data Science

Nggak Cuma Modal Tampang!

Yap, tampang yang enak dipandang emang jadi salah satu syarat buat kita yang pengen jadi pramugari atau pramugara. Namun, itu bukan jadi satu-satunya syarat. Pasalnya, untuk menjadi seorang pramugari atau pramugara yang baik, dibutuhkan juga otak yang cerdas.“Tampang bukan satu-satunya, kok. Ada lagi yang harus kita penuhi untuk jadi pramugari atau pramugara yang baik. Kami harus punya pengetahuan dan wawasan yang luas. Karena, suka atau nggak, kami harus menguasai pesawat itu,” lanjut salah satu pramugari maskapai CitilinkLebih lanjut, dia juga menambahkan bahwa para flight attendent ini juga harus memperhatikan soal tata krama sampai tingkat profesionalisme yang tinggi. Maklum, seorang pramugari atau pramugara harus selalu siap siaga dalam segala kondisi, termasuk dalam kondisi darurat sekali pun. Mereka dituntut untuk bisa menjaga kemanan dan keselamatan para penumpangnya terlebih dulu.Itu sebabnya, nggak usah heran kalau beberapa maskapai penerbangan di Indonesia, termasuk dunia, punya proses seleksi yang ketat terhadap para calon-calonnya.

Enak Nggak Enak

Jalan-jalan ke berbagai daerah yang belum pernah didatangi secara cuma-cuma jadi salah satu keuntungan yang didapat buat mereka yang bergelut di dunia ini. Selain itu, pendapatan yang terbilang cukup besar juga jadi alasan kenapa banyak orang yang pengen banget berkecimpung dalam profesi ini.Namun, setiap pekerjaan yang ada, pasti punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Termasuk menjadi seorang pramugari.“Jadi awak kabin, tuh, enak banget. Kerja sambil jalan-jalan, udah gitu digaji pula. Hahaha…, tapi nggak enaknya, quality time buat orang-orang terdekat jarang banget. Soalnya, kami banyak menghabiskan waktu karena keseringan terbang,” lanjut Karin menambahkan.Well, gimana, tertarik buat jadi awak kabin?Jam Kerja

Berbeda dengan profesi lain yang umumnya punya jam kerja pasti, alias office hour, teman-teman kita pramugari atau pramugara nggak mengenal istilah itu.

“Meski bukan office hour, kami punya jam limit, jadi sehari maksimal 14 jam kerja. Terus, dalam satu hari, maksimal enam kali landing, tapi itu jarang banget, kok,” pungkas Karin.Pendidikan

Sebelum menjadi air cabin crew, setelah lulus seleksi para calon akan diberikan pendidikan selama sekitar 454 jam pelajaran.

Pendidikan yang dilakukan selama sekitar tiga bulan ini akan dilakukan secara reguler dan mempelajari berbagai aspek dan kategori mata pelajaran.

Syarat:Pendidikan:

Minimal lulus SMA, SMK, Madrasah Aliyah, atau Kejar Paket C. Yang penting setingkat dan dibuktikan dengan ijazah yang dilegalisir.

Lulusan Diploma D1, D3, D4, dan Sarjana S1 juga bisa mendaftar selama memenuhi persyaratan.Jurusan dan nilai rata-rata raport pada sekolah atau kuliah nggak mempengaruhi

Persyaratan Fisik:

Sehat secara jasmani (ditunjukan dengan surat keterangan sehat dari dokter)

Usia maksimal pada saat pendaftaran adalah 24 tahun

Nggak buta warna

Dll

Pendapatan (berdasarkan narasumber HAI):

Junior: sekali terbang, akan mendapat bayaran sekitar Rp 2-3 juta.

Senior: sekali terbang, akan mendapat bayaran sekitar Rp 5-6 juta.

Tag

Editor : Alvin Bahar