HAI-online.com -Seorang remaja berusia menjadi pelaku penembakan massal di SMA Saugus, Santa Clarita, Amerika Serikat, yang menewaskan dua siswa.
Si pelaku, Nathaniel Berhow, yang berulang tahun ke-16 pada hari penembakan (14/11/19), juga dilaporkan tewas dengan menembakan peluru ke kepalanya setelah menyerang SMA Saugus pada pukul 07.30 waktu setempat.
Berhow melakukan penembakan menggunakan senjata semi-otomatis kaliber .45 yang ia simpan dalam tasnya, lalu ia gunakan untuk menembaki lima orang lalu mengarahkan ke kepalanya sendiri.
Kapten bagian pembunuhan, Kent Wegener mengatakan, mereka masih belum menentukan motifnya. Namun sebuah pesan sempat muncul dari akun Instagram yang diduga milik pelaku.
Baca Juga: Mau Ngasih Pelajaran ke Pengendara yang Lawan Arus, Remaja Ini Nyamar Jadi Polisi Gadungan
"Saugus, bersenang-senanglah di sekolah besok." Demikian unggahan yang ada di Instagram sebelum diturunkan olehpihak lain seusai insiden.
Kematiannya pun membuat penegak hukumnggak bisa mendapat petunjuk penting, selain fakta dia adalah remaja pendiam yang familiar dengan senjata. Meski begitu, dia nggak punya catatan negatif terkait perilaku.
Ayah Berhow memang mempunyai izin atas enam senjata. Namunnggak ada yang cocok dengan senjata semi-otomatis kaliber .45 yang dipakainya.
Kecakapannya menggunakan pistol itu saat melakukan penembakan massal yang terbilang singkat, menunjukkan dia sempat berlatih menembakannya.
Baca Juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan Ternyata Masih Mahasiswa
Korban tewas sendiri dilaporkan adalah gadis berusia 16 tahun dan lelaki berumur 14 tahun. Kemudian korban luka adalah dua gadis dan dan satu bocah laki-laki berumur 14 dan 15 tahun. Diduga mereka menjadi korban secara acak.
FBI sebelumnya menyatakan nggak ada bukti adanya motif ideologi. Demikian juga nggak ada catatan atau manifesto yang ditemukan.
Insiden ini merupakan kasus kesekian kali penembakan sekolah di AS, di mana 300 murid tewas dalam 20 tahun terakhir.