HAI-online.com -Amerika Serikat kembali diguncang insiden penembakan massal. Kabar terbaru yang terjadi ada duainsiden selama akhir pekan dengan jarak antara satu insiden dengan lainnya terjadi kurang dari 24 jam.
Kedua insiden penembakan massal tersebut terjadi secara terpisah, yakni masing-masing di El Paso, Texas dan di Dayton, Ohio. Jumlah total korban tewas dalam dua insiden tersebut mencapai sebanyak 29 orang.
Berikut ini sejumlah fakta yang telah terungkap terkait dua insiden penembakan massal di AS, selama akhir pekan kemarin:
Baca Juga: Bikin Heboh Netizen, PLN Beri Penjelasan Soal Padamnya Listrik di Wilayah Jawa
1. Terjadi Selang Kurang dari 24 Jam
Dua insiden penembakan massal yang terpisah jarak hingga lebih dari 2.500 kilometer itu terjadi dalam jangka waktu kurang dari 24 jam.
Serangan yang terjadi di El Paso, Texas, terjadi pada Sabtu (3/8/2019) pagi, sekitar pukul 10.39 waktu setempat, di mana petugas penegak hukum segera tiba selang beberapa menit kemudian.
Sementara insiden penembakan di Dayton, Ohio, terjadi pada Minggu (4/8/2019) dini hari sekitar pukul 01.00 waktu setempat.
Baca Juga: Viral Crazy Rich Surabaya Rayakan Ulang Tahun Ke-17 di 3 Negara, Dikabarkan Undang Jonas Brother Pada Puncak Pesta2. Total Korban Tewas Mencapai 29 Orang
Insiden penembakan di El Paso, Texas telah menewaskan hingga 20 orang dan melukai 26 lainnya. Sementara di Dayton, Ohio, sebanyak sembilan orang dilaporkan tewas dan 27 lainnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
3. Identitas Pelaku Penembakan Massal
Polisi mengidentifikasi pelaku penembakan di El Paso, Texas sebagai Patrick Crusius, yang berusia 21 tahun, asal Allen, pinggiran kota Dallas.
Pelaku kini tengah ditahan pihak kepolisian di penjara El Paso setelah menyerah kepada aparat penegak hukum yang datang ke lokasi penembakan.
Sementara nasib berbeda dialami pelaku penembakan massal di Dayton, Ohio, yang diidentifikasi bernama Connor Betts (24). Pelaku dilaporkan terpaksa dilumpuhkan petugas dengan ditembak mati di lokasi insiden tak lama setelah melancarkan tembakan.
4. Berlokasi di Pusat Perbelanjaan dan Bar
Kedua insiden penembakan massal di AS akhir pekan kemarin, sama-sama terjadi di ruang publik yang tengah dikunjungi banyak orang.
Penembakan massal yang terjadi di El Paso, Texas, tepatnya berlangsung di pusat perbelanjaan Walmart, yang sedang dipenuhi para pengunjung yang berbelanja.
Sementara insiden penembakan di Dayton, Ohio, dilaporkan terjadi di luar sebuah bar bernama Ned Peppers, yang beralamat di E 5th Street, distrik Oregon.
Baca Juga: Terjepit Pintu Gerbang Otomatis Sekolah, Siswi di Bandung Meninggal Dunia5. Pelaku Menggunakan Senapan Serbu Jenis AK
Kedua pelaku penembakan massal, baik yang melancarkan aksinya di Walmart El Paso, maupun yang berlokasi di Dayton, Ohio, dilaporkan sama-sama membawa senapa serbu jenis AK.
6. Pelaku Penembakan di Texas Puji Pelaku Pembantaian di Selandia Baru
Manifesto Patrick Crusius yang beredar di 4Chan menyebutkan bahwa dirinya mengklaim penembakan itu merupakan respons atas "invasi Hispanik di Texas".
Dia juga menyebutkan soal Great Replacement, sebuah teori konspirasi yang berkembang di kalangan kelompok supremasi kulit putih, dan pada intinya menyebut bangsa keturunan Eropa tengah kewalahan.
Dia juga menyalahkan para politisi baik dari Partai Republik maupun Demokrat, dan menyatakan dukungan terhadap aksi pembantaian yang terjadi di Selandia Baru.
7. Jadi Penembakan ke-250 di Amerika Serikat Sepanjang 2019
Menurut data dari Gun Violence Archive, penembakan massal Texas merupakan insiden ke-250 sepanjang 215 hari. Artinya ada 1,16 penembakan setiap harinya.
Sejauh ini, Gun Violence Archive menyebut ada 522 orang yang tewas dalam penembakan massal dengan 2.040 lainnya terluka sepanjang tahun ini.
Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Ini 5 Fakta Insiden Penembakan Massal di Texas dan Ohio."